Kota Surabaya memiliki keunikan dan perkembangan investasi yang mumpuni. Tengok jati dirinya berikut ini.
Surabayastory.com – Kota Surabaya menggambarkan kota ini sebagai kota metropolitan masa depan yang memiliki berbagai potensi dan peluang, untuk menjadikannya kompetitif menghadapi persaingan antarkota di Indonesia, kawasan Asia Tenggara dan Asia.
Pembangunan di tengah kota mengarah utara-selatan, diimbangi dengan perkembangan baru melebar ke barat-timur. Seluruh sudutnya terhubung jalan raya utama di pusat kota, dan jalan tol lingkar barat dan timur yang berkapasitas besar. Jalan raya perniagaan menjangkau penjuru kota.
- Pengembangan Industri : Ditandai zona-zona industry baru di dalam kompleks industri, kawasan baru di luar kompleks, pergudangan, sentra industry yang terbentuk sendiri.
- Kawasan Industri : Surabaya memiliki dua kawasan industri utama. Di sebelah timur kawasan itu berada di Kecamatan Rungkut (Surabaya) dan Gununganyar, Sedati (Sidoarjo). Kawasan khusus seluas 150 Ha ini dikelola PT SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) dan diarahkan ke industri pengolahan berpolusi rendah.
- Kawasan lain di barat kota adalah ‘Margomulyo’ di Kecamatan Tandes seluas lebih 200 Ha, ‘Tambakoso Wilangun’ di Kecamatan Benowo, ‘Krembangan’ di Kecamatan Krembangan, dan sisanya tersebar di Kecamatan Asemrowo dan Sukomanunggal.
- Sebuah kawasan khusus berupa industri dok dan perkapalan (PT PAL Indonesia) seluas 574 Ha berada di sisi pelabuhan Tanjung Perak dan di Kecamatan Semampir. Selain kawasan industri utama, masih terdapat sentra industri rumah tangga (home industry) yang melibatkan ribuan pekerja, tersebar di Waru, perbatasan dengan
- Seluruh kawasan industri itu terhubung jalan raya atau tol. Hal ini memungkinkan truk-truk berbagai ukuran berat, leluasa menuju pelabuhan dan Terminal Peti Kemas di Tanjung Perak, maupun bergerak dari dan ke luar kota Surabaya.
- Kawasan-kawasan industri pendukung juga telah berkembang di daerah kabupaten penyangga utama, yaitu Kabupaten Gresik, Lamongan, Pasuruan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Industri pendukung ini menjadi bagian penting jaring perniagaan dengan kawasan industri serupa di Surabaya.
- Pengembangan Perdagangan: sebagai hub Indonesia Timur, ditandai dengan pusat perbelanjaan, sentra-sentra perniagaan dan kegiatannya, mall-mall yang sudah ada maupun akan dibuka.
- Pusat belanja dan niaga itu tersebar di kawasan barat: Pakuwon Trade Centre, Superblok Ciputra, Golden City. Kawasan tengah: Tunjungan Plaza, BG Junction, Pasar Atum Mall (Superblok Semut), ITC Mega Grosir, Empire Palace-Blauran, Hi-Tech Mall/THR, E-Square/Ngagel, Grand City Surabaya, dan Pusat Grosir Surabaya/Pasar Turi. Kawasan timur: Mal Galaxy, East Point, Alfa Grosir. Kawasan selatan: Darmo Trade Centre, Royal Plaza, Giant Supermarket, Hypermart, Makro.
- Mall dan Apartemen: Surabaya dikembangkan sebagai pusat perniagaan dan ‘kota belanja’. Setiap bulan Mei bertepatan hari jadi Kota Surabaya, selalu diadakan bulan obral (Surabaya Big Sale). Pusat perbelanjaan (mall) dan pasar modern terus tumbuh, bukan sebatas untuk memenuhi kebutuhan konsumen Surabaya, melainkan lebih luas ke wilayah timur Indonesia.
- Pengembangan Jasa : ditandai dengan tumbuhnya perkantoran, hotel,restoran, perumahan,apartemen, dll
- Pengembangan Pendidikan : Ditandai tumbuhnya sekolah unggulan SD-SMU, perguruan tinggi negeri, swasta terkemuka.
Pendidikan: Peluang terbuka bagi pengembangan sarana pendidikan tinggi. Banyak siswa dari kawasan timur Indonesia memilih Surabaya sebagai tempat mengembangkan ilmu. Mereka dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dsb. Universitas negeri bertaraf nasional adalah Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) yang sekaligus merupakan pusat pengembangan teknologi kelautan Indonesia. Sedangkan universitas swasta terkemuka adalah Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Kristen Petra (UK Petra), Universitas Widya Mandala (UWM), Universitas Ciputra, Universitas Pelita Harapan.
- Pengembangan Maritim : Pelabuhan Laut, Pelabuhan Peti kemas, industri perkapalan (PT Dok, PT PAL), Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Univ Hang Tuah, Akademi AL.
Pengembangan Wilayah Laut :Kawasan laut di utara dan timur daratan Surabaya dibagi menjadi empat zona pengembangan.
- Zona 1: adalah Teluk Lamong seluas 2500 Ha difungsikan untuk pengembangan pelabuhan, kota tepi pantai (waterfront city), dan alur pelayaran kapal besar.
- Zona 2: Tanjung Perak seluas 2.600 Ha sebagai pelabuhan dan angkutan penyeberangan, pangkalan militer Angkatan Laut, industri perkapalan, dan alur pelayaran kapal besar
- Zona 3: Tambak Wedi-Kenjeran seluas 4.375 Ha untuk wisata bahari, areal penangkapan dan budidaya perikanan, dan alur pelayaran kapal-kapal nelayan
- Zona 4: Pesisir dan Laut Timur seluas 13.125 Ha untuk konservasi dan rehabilitasi lingkungan laut dan pantai, serta sebagai areal penangkapan dan budidaya perikanan.
- Pengembangan Kota: Peluang-peluang investasinya adalah:
- Pelabuhan baru Teluk Lamong.
- Revitalisasi Kalimas
- Revitalisasi Central Business District (CBD) dan pengembangan Pusat Perdagangan Baru
- Pengembangan pelayanan air minum/air bersih, dan pengolahan limbah
- Pengembangan permukiman di wilayah timur dan barat
- Transportasi massal. Transportasi Darat. Moda angkutan darat didominasi sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum berupa taksi, bemo (kapasitas penumpang 12-16 orang) dan bus kota (40-60 orang). Akan dikembangkan angkutan massal (MRT = Mass Rapid Transportation) berupa bus, monorel, atau kereta api/listrik. Kawasan penyangga dilayani kereta ulang-alik/komuter (commuter) dan bus mini.
- Peluang investasi transportasi darat adalah meningkatkan kapasitas stasiun kereta api, menambah stasiun pembantu, menambah sub terminal angkutan kota, mengembangkan terminal bus Bungurasih di selatan dan terminal Tambakoso Wilangun di barat kota. Di pusat kota dikembangkan sarana mobilitas non-motor dengan penyediaan jalur khusus pejalan kaki (pedestrian) dan pesepeda.
- Perdagangan: Supermarket, hypermarket, department store, pasar modern. Jasa : Pembangunan gedung, perhotelan, pariwisata, restoran, rumah sakit, telekomunikasi seluler, angkutan laut, darat, dan udara. Industri Logam: Besi, baja, tembaga, kuningan, plat-plat logam, suku cadang mesin, kapal laut, bahan bangunan. Industri non-Logam: Plastik, bahan kimia, obat, perhiasan, kerajinan, elektronika, komputer, perkakas rumah tangga, piranti lunak, kertas, kemasan, kosmetika.
- Kesehatan: Surabaya memiliki beberapa rumah sakit modern. RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Dr Soetomo yang terbesar dan memiliki fasilitas terlengkap di wilayah timur Indonesia. Dr Soetomo juga berfungsi sebagai ‘Rumah Sakit Pendidikan’ Universitas Airlangga sebagai salah satu Fakultas Kedokteran tertua. Rumah sakit (RS) pemerintah lainnya adalah RS Haji Surabaya, RS Jiwa Menur, dan RS Dr Ramelan milik Angkatan Laut. RS Internasional : Pelayanan kesehatan bertaraf internasional dilayani RS Internasional Gleneagles dan RS Budi Mulia-Siloam. RS swasta terkemuka lainnya adalah RKZ, William Booth, Darmo, Mardi Santosa, Adi Husada, Mitra Keluarga,
- Air Bersih: Di bidang pelayanan air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya sebagian besar (95 %) memanfaatkan air permukaan Kali Surabaya. Sisa 5 % dipenuhi sumber air alam di Umbulan. Pelayanan baru mencakup 68 % jumlah penduduk kota dan diharapkan mencapai 80 %. Instalasi penjernihan air yang sedang ditingkatkan adalah Ngagel III, Karangpilang I dan rencana pembangunan industri penjernihan Karangpilang III. Kapasitas produksi terpasang baru 8.780 liter/detik.
- Pendidikan: Peluang terbuka bagi pengembangan sarana pendidikan tinggi. Banyak siswa dari kawasan timur Indonesia memilih Surabaya sebagai tempat mengembangkan ilmu. Mereka dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dsb. Universitas negeri bertaraf nasional adalah Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) yang sekaligus merupakan pusat pengembangan teknologi kelautan Indonesia. Sedangkan universitas swasta terkemuka adalah Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Kristen Petra (UK Petra), Universitas Widya Mandala (UWM), Universitas Ciputra, Universitas Pelita Harapan.
- Olahraga : Sejumlah fasilitas olahraga-prestasi berstandar nasional dan internasional ada di sini. Surabaya dua kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional ke IX tahun 1969 dan ke XV tahun 2000. Kini sedang dibangun kompleks olahraga baru di Pakal, Surabaya Barat. Bangunan fisiknya sudah 35 % dan diproyeksikan menjadi ajang pesta olahraga antarnegara Asean (SEA Games) tahun 2010. Selama ini SEA Games hanya di Jakarta. Sarana olahraga yang masih terus dikembangkan berada di kawasan Jl. Kertajaya Indah, Surabaya Timur. Fasilitas kebugaran juga tumbuh pesat seperti bowling, rumah senam (gymnastic), futsal, kebugaran (fitness centre), dsb.
- Pengembangan Wisata: Kawasan sepanjang Kalimas juga dikembangkan sebagai kawasan wisata dan penghijauan mirip Boat Quay di Singapura. Di atas sungai ini dapat dioperasikan alat transportasi massal seperti bus-air yang diintegrasikan dengan moda angkutan darat dan laut. Di sepanjang sungai terdapat lahan terbuka hijau dan teduh sebagai kawasan pemeliharaan sungai, ideal dimanfaatkan sebagai jalur pejalan kaki dan pesepeda.Taman-taman bermain dan hiburan yang berfungsi sebagai ruang publik dikembangkan.
- Wisata: Pengembangan bidang pariwisata diarahkan untuk mewujudkan Surabaya sebagai daerah tujuan wisata dan pusat pelayanan jasa pariwisata. Kawasan yang dikembangkan berupa wisata bahari/pantai, wisata satwa, wisata budaya dan religi, serta wisata kota lama.
- Wisata bahari berada di sekitar Kenjeran dan Jembatan Suramadu. Wisata satwa berada di Kebun Binatang Surabaya. Wisata pertanian (agrowisata) berada di Ahmad Yani dan Wiyung sebagai pusat penelitian dan pengembangan pertanian perkotaan dan budidaya pertanian.
- Wisata budaya dan religi berada di kawasan Masjid Ampel dan sekitarnya, Tunjungan, Taman Hiburan Rakyat (THR), Monumen Kapal Selam, dan sekitar Masjid Al Akbar. Sedangkan wisata kota lama dikembangkan di sekitar Tanjung Perak, Jembatan Merah, Tugu Pahlawan, Jl Tunjungan, Jl Pemuda, dan Jl Raya Darmo.
- Potensi wisata lainnya adalah Surabaya sebagai kota wisata belanja dan konvensi, dengan memanfaatkan fasilitas perdagangan dan jasa di pusat-pusat kegiatan komersial di pusat kota, maupun di barat, utara, timur dan selatan pusat kota.
- Jembatan Suramadu: Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dibuka 10 Juni 2009. Jembatan jenis ‘stayed-cable bridge’ ini membentang 5.438 meter, terpanjang di Asia Tenggara. Dirancang sejak 2003, jembatan ini membuka isolasi Pulau Madura sebagai kawasan pendukung perkembangan Surabaya dan Jawa Timur. Madura berpotensi besar untuk pengembangan industri manufaktur, dok perkapalan, agrobisnis, pariwisata, dan pelabuhan laut.
Keberadaan Suramadu juga menyatu dengan pengembangan wilayah laut, pelabuhan baru Teluk Lamong, dan pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Penyeberangan ke Madura yang semula rata-rata 35-55 menit, diringkas hanya 5 menit. Diperkirakan setiap harinya akan melintas 4.000 kendaraan roda empat dan 9.000 sepeda motor. Jembatan Suramadu dibangun Rp 4,5 triliun. 📌
–suwarsono