ADVERTISEMENT
Minggu, November 16, 2025
Surabayastory.com
No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Register
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
No Result
View All Result
Surabayastory.com
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Belajar Menerima Ketidakpastian

by surabayastory
16 Mei 2020
in Cerita Kita
Reading Time: 4 mins read
0
A A

Tidak yang pasti selama ada di dunia ini. Itulah mengapa manusia di dunia diberikan pilihan-pilihan. Tugas berikutnya: menerima hasil pilihan hasil ketidakpastian.

Surabayastory.com – Kita tidak senang dengan ketidakpastian dalam kehidupan kita. Sebuah pertanyaan menggambarkan pekerjaan yang belum selesai; keputusan yang harus diambil itu seperti pintu terbuka yang membiarkan angin masuk. Kita buru-buru menutup pintu itu, merasa lega ketika pintu itu dibanting, tanpa peduli apapun hasilnya.

ArtikelTerkait

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

Mengelola CSR Menjadi Community Development

Mencari dan Memahami Makna Waktu

Itulah sebabnya mengapa menyebut ini “bagian terburuk”. Setiap waktu Anda mengumpulkan informasi untuk mengambil keputusan, Anda berada pada aliran angin dari pintu yang terbuka itu. Anda tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi, Anda masih belum dapat bersiap-siap menghadapi akibatnya, Anda tidak dapat memulai “melihat bagian yang cerah” karena Anda tidak tahu apa yang harus dilihat pada bagian yang cerah itu.

Sayang sekali, belajar menerima ketidak pastian merupakan prasyarat untuk membuat keputusan yang kompeten. Jika Anda tidak dapat menangguhkan penilaian, pengumpulan informasi Anda akan berat sebelah dan dibatasi. Jika Anda menentukan jawaban itu sebelum tahu fakta itu sebanyak mungkin, Anda akan mencurigai keputusan sendiri.

Sekarang jelas Anda tidak mungkin mengesampingkan semua gagasan dan pilihan yang Anda buat sebelumnya yang relevan dengan keputusan yang harus diambil. Tidak seorangpun diantara kita yang dapat menghapuskan apa yang sudah tertanam dalam pikiran kita sejak kita masih kecil. Tidak seorangpun diantara kita yang dapat menilai suatu keterangan dengan adil sepenuhnya. Sebenarnya, karena kita mengambil keputusan untuk kehidupan kita, maka kita perlu mempertimbangkan perasaan kita yang mendalam, betapun tidak masuk akal. Bagaimanapun juga, yang mungkin adalah menunda mengambil keputusan sebelum anda mengetahui fakta yang relevan.

Sekarang sudah waktunya kita melihat contoh kongkret, andaikan Anda harus memutuskan apakah harus menyewakan rumah Anda atau tidak, sementara Anda berada diluar negeri untuk bisnis. Sesudah pertanyaan diajukan, Anda merasa lebih baik tidak usah. Alasan mengapa lebih baik tidak disewakan timbul dalam pikiran anda penghuninya mungkin dapat memecahkan barang, mereka pasti akan membuat rumah itu kotor, Anda mungkin tidak dapat meminta mereka meninggalkan rumah itu apabila anda menginginkan mereka pergi.

Semua ini mungkin benar, tetapi sebelum memutuskan, setidak-tidaknya ada dua aspek lain yang Anda perlukan dari fakta itu. Pertama, apakah ada kemungkinan menyewakan rumah Anda selama masa waktu yang terpikirkan? Kedua, seberapa banyakkah perbedaan dalam hal keuangan jika Anda menyewakan rumah itu? Anda hanya mempertimbangkan aspek praktisnya saja, tentu saja didominasi oleh reaksi emosional terhadap gagasan tentang orang lain tinggal di rumah Anda. Reaksi itu mungkin masih merupakan faktor penentu. Tetapi jika Anda mendapat fakta pertama, maka Anda harus memilih untuk berpegang pada reaksi Anda yang keras daripada dikendalikan oleh reaksi itu.

Rasionalitas Keputusan

Ada perbedaan penting antara menempatkan diri Anda pada suatu posisi di mana Anda harus merasionalisasi keputusan Anda karena keputusan itu dibuat berdasarkan prasangka yang Anda rasa bodoh untuk diakui, dan memutuskan secara sadar untuk mengabaikan pilihan yang lebih disukai secara obyektif karena alasan personal dan emosional. Itulah gunanya menghabiskan waktu mengumpulkan informasi, sekalipun jika pada akhirnya anda tidak mengizinkan informasi itu untuk menentukan pilihan anda. Anda tidak perlu berpura-pura pada diri sendiri atau siapa saja bahwa keputusan Anda dibuat untuk semua alasan yang benar. Anda juga akan dapat menemukan, dan mengakui, kegunaan atau kerugian dari reaksi yang keras.

Sebuah contoh dapat membantu anda melihat betapa pentingnya mengumpulkan informasi yang relevan dengan keputusan Anda, bahkan sekalipun pada akhirnya Anda membuang fakta itu sama sekali. Ini contohnya. Alan Carpenter harus memutuskan apakah ia harus rukun kembali degan istrinya atau tidak. Istrinya meninggalkan setahun sebelumnya dan mengikuti pria lain. Istri itu kembali kepadanya dengan mengatakan bahwa ia telah berbuat salah, dan itu merupakan mimpi buruk; dan bahwa ia tidak akan pernah meninggalkannya lagi jika ia mau memberinya kesempatan.

Alan menghabiskan beberapa waktu berbicara kepada teman akrabnya, seorang penasehat bimbingan perkawinan, tentang dilemanya. Ia juga menyelidiki implikasi finansila pada rujukan yang diusahakannya itu. Ia dan istrinya baru saja setuju dengan ara penyelesaian yang masuk akal diantara mereka, yang memungkinkan Alan mempertahankan rumah tangga mereka. Cara penyelesaian itu hanya harus disahkan dan diikat, dan Alan boleh percaya akan rumah tangganya dan kemampuannya untuk memulai kehidupannya lagi.

Pada saat Alan mengambil keputusannya ia tahu ada beberapa alasan yang sangat bagus untuk tidak berusaha rujuk kembali. Kelihatannya perujukan itu tidak akan berhasil, dan bahkan sekalipun berhasil, perkawinan mereka akan selalu goncang. Temannya telah memberitahukannya baik statistik yang relevan maupun batas dimana ketidak setiaan istri Alan akan merusak usaha mereka untuk menjadi pasangan yang sederajat dalam perkawinan itu. Alan juga tahu ia akan dapat dengan mudah kehilangan rumah tangganya untuk kedua kalinya. Istrinya mungkin tidak merasa begitu bersalah jika perkawinan itu gagal lagi, dan mungkin menjadi licik dalam hal keuangan. Bagaimanapun juga, mungkin ada argumen yang panjang lebar, yang akan makan biaya besar dan penundaan lebih lanjut sebelum Alan dapat mulai membangun kehidupan baru .

Alan juga tahu bahwa ia mulai dapat menerima pengkhianatan istrinya secara emosional. Perpisahan kedua dapat berakibat dengan keadaan yang lebih buruk lagi.

Mengetahui semua ini, Alan memutuskan untuk mencoba lagi dengan istrinya. Enam bulan kemudian, istrinya meninggalkan lagi. Rasa sakit pada perpisahan yang kedua ini seharusnya tidak perlu ada. Akan tetapi, Alan merasa setidak-tidaknya ia telah kembali pada perkawinan itu dengan mata terbuka, bahwa ia telah memutuskan meskipun bertentangan dengan semua argument bahwa ia perlu satu kali memberi kesempatan lagi pada perkawinannya. Ia tidak menganggap dirinya menjadi korban atau orang bodoh, tetapi seseorang yang telah mengambil risiko untuk menemukan sesuatu yang penting. Kesembuhannya dari perpisahan yang kedua ini, dirasa, dipercepat oleh sikap ini. –drs

Bagikan tulisan ini:
Tags: belajar menerimadilemaketidakpastianpsikologi dilema
Previous Post

Es Godir dan Krupuk Upil Surabaya

Next Post

Pesawat Perang

Artikel Terkait

Manfaat kesehatan buah/daun buah tin sangat banyak. Dengan kandungan nutrisinya yang berlimpah, buah tin berpotensi mampu mencegah banyak penyakit. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

1 tahun ago
CSR dalam konteks Community Development (pengembangan dan pemberdayaan masyarakat) merupakan salah satu bentuk investasi sosial demi peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan. (istimewa)
Cerita Kita

Mengelola CSR Menjadi Community Development

1 tahun ago
Waktu menjadi relatif tergantung kepada kerangka acuan yang digunakan. Dalam wacana fisika, waktu tidak memiliki kecepatan yang real, tempo yang terukur dan tidaklah mengalir. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Mencari dan Memahami Makna Waktu

1 tahun ago
Dalam karya Wallace tentang Borneo ini, kita seakan diajak untuk berpetualang keliling Borneo dan Celebes, serta berkenalan dengan masyarakat dan alam lingkungan di sekelilingnya.(surabayastory.com)
Cerita Kita

Sejarah Awal Peradaban Borneo

1 tahun ago
Nenek moyang bangsa Nusantara menurunkan banyak warisan, ilmu pengobatan merupakan tradisi warisan. Minum jamu berkhasiat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati, dan mempercantik tubuh. (surabayastory.com)
Cerita Kita

Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

1 tahun ago
Ada 10 faktor utama yang perlu diperhatikan dalam usaha konservasi penanaman mangrove di wilayah pesisir. Tampak hutan mangrove di kawasan Wonorejo Surabaya Timur. (sa)
Cerita Kita

Faktor-faktor Penting dalam Penanaman Mangrove

1 tahun ago
Next Post

Pesawat Perang

Landscape Alhamhambra yang memikat dengan arsitektur utuh. (alhambradegranada)

Menggali Keajaiban Islam di Alhambra Spanyol

Illustration by Dedif

Balada Pengamen

Comments 52

  1. 注册以获取100 USDT says:
    2 bulan ago

    Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

    Balas
  2. binance konto skapande says:
    1 bulan ago

    Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.

    Balas
Next

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Situasi terbaru Jl Pandegiling dengan penataan media jalan agar menjadi seimbang di kedua lajurnya. (sa)

    Menata Jalan Pandegiling Jadi Lebar dan Terang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jejak Rumah Kos di Rumah Tjokroaminoto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pidato Lengkap Bung Tomo yang Membakar Semangat Arek Suroboyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jejak Sepeda Onthel Hima di Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kurs

Kurs USD: Ming, 16 Nov.

RajaBackLink.com
">
Surabayastory.com

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

KATEGORI

  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Sign Up

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist