Surabayastory.com – Pengamen bernama Udin, yang sudah biasa ngamen di kampung-kampung, seperti biasa mendatangi rumah pelanggannya. Waktu itu yang ada di rumah seorang ibu.
Pengamen nyanyi : Sungguh terpaksa aku menyanyi, berharap tuan bermurah hati. Coba
dengarkan aku menyanyi, membawa suara jeritan hati!
Pemilik Rumah : Maaf, Din! Saya lagi sakit gigi! Jangan nyanyi lagi, ya, gigiku tambah
sakit, Nih.
Pengamen teruskan nyanyinya: Daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini. Biar tak mengapa!
rela rela, rela aku relakan 2x
Pemilik Rumah : Udin kamu kok malah ngeledeki aku sih? Serius, saya lagi sakit gigi!
Cepet pergi sana!
Pengamen terus bernyanyi: Ku akan pergi meninggalkan dirimu menyusuri liku hidupku.
Janganlah kau bimbang, dan jangan kau ragu, berikanlah senyuman padaku!
Pemilik Rumah : Eit gila kamu. Emangnya kamu apaku kok kamu minta aku beri senyuman. Candaanmu nggak lucu, ah. Loh pengen tahu gua marah ya?
Pengamen : Ingin marah silakan, ingin diam silahkan. Asal jangan kau putuskan
cintaku,,,!
Pemilik Rumah : Astaghfirullah ,,,! Memang aku ini pacarmu? Kamu tahu nggak kalau suamiku nggak lagi kerja, dia bisa ngira aku selingkuh, tahu! Aku bunuh kamu baru tahu rasa?
Pengamen : Lebih baik kau bunuh aku dengan pedangmu. Daripadaaaaaa kau bunuh aku dengan cintamu,,,!”
Pemilik Rumah : Busyet, aku ini sudah punya suami. Jangan ngaku-ngaku sebagai kekasihku ya!”
Pengamen : Jujurlah padaku, bila kau tak lagi cinta. Tinggalkanlah aku, bila tak
mungkin bersama. Jauhi diriku, lupakanlah aku, selamanya!
Pemilik Rumah : (Semakin Marah Sambil pegang-pegang segenggam kaca): Guwe lempar elu pake gelas, baru nyaho lu,,,!”
Pengamen : Gelas-gelas kaca, tunjukkan padaku, siapa diriku ini …….
Karena kesal, pemilik rumah melempar gelas, dan tepat kena pada dahi si pengamen. Udin sang pengamen meringis sambil ngeloyor pergi!