Tak ingin keluar rumah, tapi ingin tetap belanja di pasar tradisional langganan? Warga Surabaya, bisa.
Surabayastory.com – Di tengah merosotnya penjualan di pasar-pasar tradisional Surabaya, ada sebuah terobosan yang menjanjikan. Terobosan ini sebenarnya bukan benar-benar baru, namun ini adalah yang pertama diberikan sentuhan teknologi penjualan di pasar-pasar tradisional di Surabaya.
Sudah menjadi rahasia umum, bila omzet para pedagang setelah wabah corona merebak terjun bebas hingga hanya 10-20 persen saja. Himbauan untuk tetap berada di rumah membuat pasar-pasar tradisional sepi. Padahal warga Surabaya juga tetap perlu ke pasar untuk memenuhi kebutuhan logistiknya.
Jalan alternalif yang ditawarkan oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS), pengelola pasar-pasar tradisional milik Pemerintah Kota Surabaya, adalah membuat layanan belanja online. Para pedagang ingi berminal bergabung di aplikasi ini bisa menghubungi kantor pasar masing-masing untuk didaftarkan dalam jaringan penjual.
Para pedagang pasar tradisional Surabaya menyambut antusias terobosan ini. Program belanja online ini menjadi alternative untuk kembali menaikkan omzet. Masalahnya klasik, belum semua pedagang pasar tradisional yang siap bersentuhan dengan teknologi. Karena kebanyakan mereka sudah berbeda zaman, maka para pedagang ini kebanyakan masih kesulitan dan menyatakan ribet.
Efek positif lain dari program ini adalah bisa membantu para pengemudi ojek online untuk membawa muatan. Mereka juga terdampak dengan wabah covid-19 ini.
Meski demikian, program ini termasuk sebagai salah satu solusi. Langkah selanjutnya yang harus dikembangkan secara besar-besaran adalah sosialisasi. Sosialisasi besar bisa dilakukan melalui jaringan media sosial milik Pemkot Surabaya yang kuat. Mulai Twitter, Instagram, hingga pemberitaan di media massa. Jaringan RT-RW juga bisa digerakkan.
Bukan hanya untuk para pedagang, namun juga para pembeli. Karena tak akan efektif kalau para pedagang sudah siap, yang beli tidak ada karena tidak tahu ada aplikasi ini.
Selain sosialisai, sukses tidaknya program ini sangat tergantung pada bagaimana penjual “melayani” konsumen online-nya. Hal yang paling utama adalah membantu pembeli mendapatkan harga terbaik dan kualitas terbaik. Kala belanja online, para pembeli yakin bila barang yang dijual bagus kualitasnya. Ini karena pembeli tak bisa melihat dan memegang secara riil barang yang akan dibeli. Kerna itu, kejujuran pembeli punya arti penting. Misalnya, di dalam gambar, bayam yang dijual kualitasnya baik, namun ketika sudah dikirim ke pembeli bayam tersebut sudah layu dan sebagian sudah menguning. Tentu saja ini akan menimbulkan kekecewaan. Jika sudah kecewa, pembeli tidak akan mau bertransaksi kembali. Kejujuran adalah kunci penting dalam jual-beli online.
Bila terobosan untuk pedagang pasar tradisional ini sukses, maka bisa digerakkan untuk sektor-sektor lain. Seperti untuk para pedagang pujasera yang dikelola pemerintah Kota Surabaya, katering, hingga pengusaha berbagai bidang UKM di Surabaya. –sa