Ada tata cara baru yang akan diberlakukan untuk naik kereta api di Surabaya dan sekitarnya. Warga Surabaya, siap-siap.
Surabayastory.com – Bila Anda naik kereta api di Surabaya dan sekitarnya, siap-siap, ada hal-hal baru yang harus diperhatikan. Ada pedoman baru yang akan dilaksanakan dan harus dipatuhi. Pedoman ini bukan hanya untuk penumpang, juga untuk para pegawai PT KAI Daop 8 Surabaya. Pedoman ini dibuat sebagai “perisai” pelindung dari ancaman virus di masa tata hidup yang baru (new normal).
Beberapa pedoman baru itu diantaranya, setiap penumpang Kereta Api (KA) dipastikan harus sehat. Salah satu parameter yang diambil adalah suhu tubuh penumpang tidak boleh lebih dari 37,3 derajat Celsius. Ada petugas KA yang akan berjalan dan mengecek suhu di sepanjang gerbong penumpang, setiap tiga jam. Bila nanti ditemukan penumpang yang demam dengan suhu tubuh melebihi ambang batas, penumpang akan dipindah ke ruang isolasi yang di siapkan di gerbong yang lain. Penumpang ini juga akan segera mendapatkan pertolongan kesehatan dari dokter atau petugas kesehatan di stasiun berikutnya yang memiliki fasilitas pos kesehatan.
Dalam tata cara baru ini, petugas garda depan (frontliner) sepemacam penerima penumpang, penjual tiket, pengarah dan penjelas penumpang (customer service), kondektur, pramugari, polsuska, serta siapapun yang berkontak dengan penumpang dan khalayak, akan dilengkapi dengan alat pelindung seperti masker mulut, sarung tangan, dan pelindung wajah (face-shield) transparan.
Aturan Penumpang
Sebagai bagian dari perubahan tatanan ini, maka ada pula perubahan system yang dipakai. Untuk pemesanan tiket KA sekarang hanya bisa dilakukan secara online melalui aplikasi KAI Access atau channel eksternal lainnya. Pembelian tiket di loket secara langsung hanya berlaku untuk pembelian langsung (go show). Loket pembelian tiket langsung dibuka tiga jam sebelum kereta berangkat.
Aturan berikutnya, penumpang KA wajib memakai masker selama berada di area stasiun dan di atas gerbong kereta. Untuk penumpang KA jarak jauh, selama berada di atas kereta wajib memakai pelindung wajah yang disediakan oleh PT KAI.
Di era new normal ini, kebersihan dan kesehatan menjadi kunci utama. Karena itu PT KAI juga menjamin kebersihan kereta serta area stasiun. KAI akan membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif menggunakan bahan pembersih yang dapat membunuh virus. Setiap 30 menit sekali, para petugas akan membersihkan permukaan atau benda-benda yang aktif bersentuhan dengan manusia, seperti hendel pintu, keyboard check-in mandiri, kursi, area toilet, dan sebagainya.
Sebagai pelindungan mandiri bagi penumpang disediakan wastafel portabel di beberapa sudut serta penyediaan hand sanitizer.
Pelayanan ini akan menganut protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah, seperti tak bersentuhan dengan orang lan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, rajin cuci tangan, serta yang merasa kurang sehat segera melapor di pos kesehatan.
Hal-hal lain tentang pedoman new normal akan dirumuskan dan disosialisasikan PT KAI Daop 8 Surabaya kemudian.
Sebagai catatan, Daop 8 Surabaya atau Daop VIII SB adalah singkatan dari Daerah Operasi VIII Surabaya. Daerah operasi ini meliputi beberapa stasiun besar/kelas I yang berada di wilayah ini yaitu Surabaya Pasarturi, Surabaya Kota/Semut, Wonokromo, Mojokerto, Lamongan, Babat, Bojonegoro, Malang, Malang Kotalama, Sidoarjo, Kepanjen, Lawang, Wlingi, dan Bangil. Stasiun utama dan terbesar di Daerah Operasi VIII Surabaya adalah Surabaya Gubeng. Di sebelahnya terdapat gedung yang menjadi kantor pusatnya. Daerah operasi ini memiliki tempat perawatan dan perbaikan (dipo) lokomotif besar, yaitu Dipo Lokomotif Sidotopo (SDT) yang berada dalam area Stasiun Sidotopo, kecamatan Semampir, Surabaya. –sa