Manajemen lingkungan hidup masa depan bersifat ekosentris dengan pendekatan partisipatif. Kesadaran individu jadi kunci utama.

Sistem pengelolaan lingkungan bisa dimulai dari kesadaran individu

Surabayastory.com – Ketika kesadaran akan pengelolaan lingkungan semakin tumbuh, diperlukan sebuah sistem yang masif untuk melaksanakannya. Karena sadar saja tidaklah cukup, perlu sebuah upaya nyata untuk melaksanakannya. Aksi kecil yang cepat akan lebih baik dari sekadar wacana yang terlalu tinggi.

Pengelolaan lingkungan merupakan rangkaian upaya yang perlu dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Jika mengacu pada UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH), disebutkan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Sistem manajemen lingkungan agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, langkah awal dalam pengelolaan dimulai dengan penyusunan rencana. Selanjutnya, diikuti dengan tahap pelaksanaan yang berupa pemanfaatan, pengendalian, dan pengembangan lingkungan untuk menjaga kelestarian kualitas lingkungan.

Dalam manajemen lingkungan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan di masa depan akan berpijak pada manajemen ekosentris. Ini sudah jauh berbeda dengan manajemen awal (tradisional).

Jika kita jajarkan secara langsung, dapat kita lihat perbedaannya.

Dalam perbandingan di atas bisa kita lihat perbedaan pendekatan dari tujuan, nilai, produk, sistem produksi, organisasi, lingkungan, dan fungsi bisnis. Kita juga bisa melihat untuk manajemen ekosentris bergerak berdasar pada keberlanjutan kehidupan dan kepentingan stakeholder (pemangku kepentingan yang lebih luas).

Kita menyadari masalah lingkungan harus ditangani sejak awal ketika pembangunan dan industri mulai digerakkan. Kesadaran dan kepedulian masyarakat yang meminta sektor industri, jasa dan perdagangan untuk memperhitungkan dampak lingkungan sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, semakin memperkuat semangat kami untuk turut serta dalam pengelolaan lingkungan. Bukan hanya peraturan dan kebijakan pemerintah, tapi juga berusaha bisa berbuat lebih dari batasan regulasi yang ditetapkan.

Sistem manajemen lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan. Di dalamnya terdapat manajemen lingkungan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan produksi.

Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 merupakan standar internasional yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk membantu organisasi meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional mereka terhadap lingkungan yang mencakup udara, air, suara, atau tanah.

Pengertian SML

Pengertian sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001: 2004 merupakan suatu sistem manajemen pengelolaan lingkungan yang telah diakui secara internasional dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat di bawah koordinasi Organisasi Standar Internasional (ISO : International Organization For Standardization). Sistem Manajemen Lingkungan atau Environment Management System (EMS) adalah bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab, latihan atau praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan, penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan.

Sistem manajemen lingkungan merupakan “bagian dari sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi, perencanaan kegiatan, tanggung jawab, praktik, prosedur, proses dan sumber daya untuk mengembangkan, melaksanakan, mencapai, mengkaji dan memelihara kebijakan lingkungan”. Dengan kata lain, Sistem manajemen lingkungan adalah sistem manajemen yang berencana, menjadwalkan, menerapkan dan memantau kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Yang mendasari definisi ini adalah asumsi implisit korelasi positif antara kinerja lingkungan dan perusahaan.

Pada prinsipnya, ISO 14001 mengandung syarat-syarat atau aturan komprehensif bagi suatu organisasi dalam pengembangan sistem pengelolaan dampak lingkungan yang baik dan menyeimbangkan dengan prioritas para pelaku usaha, sehingga upaya perbaikan performa yang dilakukan akan disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dalam implementasinya, ISO 14001 bersifat tidak memaksa, tidak ada hukum yang mengikat yang mengharuskan dalam implementasinya. Namun standar ini akan menunjukkan keseriusan sebuah institusi pada pengelolaan lingkungan.

Manajemen lingkungan merupakan sistem pengelolaan yang dinamis, sehingga perlu adaptasi bila terjadi perusahaan di perusahaan yang mencakup sumber daya, proses dan kegiatan perusahaan. Diperlukan pula adaptasi bila terjadi perubahan di luar perusahaan, misalnya perubahan peraturan perundang-undangan dan pengetahuan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi.

Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Penerapan ISO 14001 juga memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaat yang penting yaitu meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi biaya dan meningkatkan akses pasar.

Tujuan lain secara implisit dari sistem manajemen lingkungan (SML) menurut ISO 14001 adalah untuk memungkinkan manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang tetap ada dan hidup pada kondisi yang sebaik-baiknya, hidup secara alamiah. Pelaksanaan penerapan manajemen lingkungan ISO 14001 mungkin hanya merupakan satu langkah kecil saja, namun proses ini akan tumbuh dan menjadi lebih baik dengan bertambahnya pengalaman.

Pemeliharaan sistem yang diperlukan untuk penerapan SML dapat menolong kelestarian lingkungan. Mengontrol dan mereduksi limbah yang tidak berbahaya pun akan membawa dampak positif lingkungan yang cukup penting. Hal ini merupakan salah satu komponen kunci perencanaan penerapan SML menurut ISO 14001. Pengurangan pemakaian bahan baku, pemakaian kembali (daur ulang), akan mengoptimalkan pemanfaatan dan melestarikan sumber daya alam.

Manfaat lingkungan berikutnya adalah pelestarian sumber daya alam lainnya. Misalnya, program SML yang baik akan mengurangi pengunaan listrik, gas, dan air. Program ini bertujuan untuk melestarikan sumberdaya alam sekaligus dapat menghemat biaya operasi. Penerapan SML dapat pula membantu mengurangi masalah lingkungan di dunia, antara lain masalah penipisan ozon.

Ada beberapa alasan mendasar sehingga perlu menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan, diantaranya adalah:

  • Mengenali bahwa sistem manajemen lingkungan merupakan bagian dari prioritas perusahaan
  • Menentukan persyaratan hukum dan aspek lingkungan yang terkait dengan kegiatan, produk dan jasa.
  • Membuat proses untuk mencapai kinerja lingkungan yang direncanakan.
  • Menyediakan sumber daya yang memadai dan mencukupi, termasuk pelatihan untuk mencapai kinerja yang ditetapkan secara berkelanjutan.
  • Mengevaluasi kinerja lingkungan terhadap kebijakan organisasi, tujuan dan sasaran dan mencari peningkatan jika memungkinkan.
  • Membuat proses manajemen untuk mengaudit dan mengkaji SML dan mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan sistem.
  • Membuat dan memelihara komunikasi dengan pihak terkait internal dan eksternal.

Dengan menerapkan ISO 14001 untuk menginventasikan aspek lingkungan yang penting menunjukan perlunya meningkatkan kesadaran dan kepedulian atas dimensi lingkungan dari oprasi, produk dan jasa didalam perusahaan. Kesadaran dan kepedulian merupakan langkah pertama dan persyaratan yang perlu atas oprasi yang bertanggung jawab dan pertumbuhan menuju pengolahan lingkungan. Bukan hanya beberapa aspek yang diatur dalam peraturan perundang-undangan saja, pendekatan dari perusahaan terhadap perlindungan lingkungan akan merupakan dimensi baru bagi perusahaan.

Dengan Sistem Manajemen Lingkungan yang baik dan terpadu, kita, akan mampu melangkah maju dengan tetap berusaha meningkatkan perbaikan diri. Berteman dengan alam, bersahabat dengan lingkungan. Kita bekerja, berkarya, dengan tetap merawat lingkungan tempat kami bekerja. Kita ingin alam tetap tersenyum ketika kami bekerja darinya, dan juga bisa bekerja untuknya. –sa

Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan adalah metode penyampaiannya.

Leave a Reply

  • (not be published)