Setelah lama terbengkalai, rencana pelebaran Jalan Tambang Boyo kembali akan dibangun lagi. Sosialisasi sudah dilakukan, tinggal menunggu aksi nyata.

 

Jalan Tambang Boyo (daerah Pacar Keling) akan menjadi dua jalur. Sisi kanan sungai akan digusur dan dibangun jalan yang sudah lama tertunda. (sa)

 

Surabayastory.com – Untuk yang sering lewat Jl Bronggalan, Tambang Boyo, atau Pacar Keling, ini kabar gembira untuk Anda. Kemacetan yang sering membuat Anda jengah, tak lama lagi akan terurai.

Setelah lama tak jelas kelangsungannya, rencana pelebaran jalan Tambang Boyo kembali menunjukkan gelagat positif. Aktifitas menuju pelaksanaan pembangunan kembali dilakukan. Proyek tersebut sebenarnya sudah digagas sejak 2005. Pelebaran ini dipandang sangat penting untuk memecah kemacetan di simpul-simpul jalan seperti Jl Tambang Boyo-Jl Kedung Tarukan-Jl Kedung Sroko-Jl Pacar Keling.

Dalam rencana besarnya, pelebaran jalan ini akan mendukung kelancaran lalulintas menuju Jembatan Suramadu. Di depan Jl Ploso hingga Kapas Krampung sudah terbuka dua jalur. Kemudian di ujung Jl Tambang Boyo setelah perempatan RS Husada Utama, jalan sudah terbuka. Namun di tengah jalan, jalan Tambang Boyo terbelah-belah. Ada yang sudah terbuka dan diaspal, namun banyak juga yang sudah dibebaskan namun belum dikerjakan pembangunan jalannya. Akibatnya, seiring waktu, bertumbuh kembali bangunan liar yang harusnya sudah bersih.

Di kawasan Jl Tambang Boyo kerap terjadi kemacetan. Setiap hari macet, terutama di jam-jam sibuk. Masalahnya klasik, jalan sempit, banyak pelanggar lalu lintas dengan melawan arus, pedagang yang hilir mudik, hingga penyeberang jalan ke pasar Pacar Keling yang tak terkendali.

Persimpangan Jl Pacar Keling memang butuh solusi untuk atasi kemacetan ini. Selain volume kendaraan yang meningkat, tidak adanya traffic light memperparah keadaan. Kendaraan saling serobot, terutama di tiga jalur yang bertemu di persimpangan Jl Tambang Boyo-Jl Pacar Keling-Jl Kedung Tarukan. Lolos sebentar, sudah bertemu lagi dengan persimpangan dengan Jl Kedung Sroko.

Kondisi diperparah dengan bemo yang ngetem (berhenti lama) di ujung jalan Pacar Keling, sehingga menyumbat pergerakan lalu lintas. Lalu lintas sangat macet di pagi dan sore hari. Kemacetan parah sering terjadi hingga ekor antrean bisa sampai Jl Broggalan (500 meter). Kemacetan sepanjang ini di tengah kota adalah aib. Perlu segera diselesaikan.

Rencananya akan dibuat pelebaran Jl Tambang Boyo dengan intersection. Nantinya, kendaraan dari Jl Indrakila dan Jl Kidal bisa langsung ke Tambang Boyo, tidak perlu memutar melalui Jl Kalasan atau Jl Jolotundo ketika hendak ke arah Jl Kapas Krampung atau Kenjeran.

Pembebasan lahan untuk pelebaran Jl Tambang Boyo belum selesai sekarang. Ratusan bangunan masih berdiri di sepanjang bantaran sungai Pacar Keling hingga pertengahan Jl Broggalan. Pemerintah Kota Surabaya memastikan jika warga setempat sudah mendapatkan ganti rugi tahun 1996. Masalahnya, lokasi kosong yang sudah ditinggalkan warga lama kemudian ditempati orang-orang baru karena proses pembangunan jalan tak segera dilaksanakan. Banyak warga luar kota (juga luar pulau) yang beraktivitas di sekitar pasar Pacar Keling memanfaatkannya dengan membangun kembali tempat tinggal semi permanen. Namun, tantangan baru adalah ketika bangunan yang sudah diganti rugi malah dipindah tangankan.

 

Bangunan yang akan kembali difungsikan sebagai jalan umum sudah ditandai silang merah. (sa)

 

Sepanjang bantaran sungai Pacar Keling ini jalan akan dibangun (sa)

 

Saat ini masih ada 359 bangunan yang berdiri di bantaran sungai itu. Mereka sudah ditertibkan, dan sudah diminta bersiap-siap untuk pindah. Warga yang tergusur dengan KTP Surabaya akan direlokasi ke rumah susun Sememi dan rusun Romokalisari. Di Sememi ada sebanyak 70 unit rusun yang kosong. Sedangkan di Romokalisati ada sekitar 90 unit yang masih bisa ditempati. Sementara yang dari luar kota akan dikembalikan ke asalnya.

 

Peta lokasi dan rencana pelebaran Jl Tambang Boyo (lihat garis merah) (google map)

 

Jika menilik lokasinya, Jl. Tambang Boyo terletak di Kelurahan Pacarkembang, Kecamatan Tambaksari, dengan kodepos Surabaya 60132.

Dalam rencana tata ruang kota, kawasan yang ditempati ratusan rumah itu memang difungsikan untuk jalan. Sekarang mau dikembalikan fungsinya sebagai jalan. Tanah yang disterilkan selebar 17,5 meter dari bibir sungai. Setelah sosialisasi, bangunan yang masuk dalam rencana pelebaran sudah diberi tanda silang merah. Di lokasi ini akan dibangun jalan sepanjang 500 meter tembus ke pertigaan jalan Jolotundo Baru dan Jalan Bronggalan.

Bagian lain yang harus diselesaikan adalah sebagian lahan yang akan dipakai adalah milik PT KAI. Saat ini Pemkot tengah melakukan pemetaan sekaligus verifikasi ulang untuk memastikan jalur jalan baru ini.

 

Pasar Pacar Keling Terdampak

 

Pasar Pacar Keling yang letaknya sangat dekat dengan bantaran Sungai Pacar Keling dipastikan akan ikut pindah. (sa)

 

Dengan adanya pelebaran jalan ini, maka Pasar Pacar Keling akan terdampak. Tanah seluas 2.000 meter persegi yang dipakai Pasar Pacar Keling terkena pembebasan jalan kembar tersebut. Pasar akan direlokasi ke lahan yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi pasar lama, yaitu di lapangan sepakbola Mendut, yang selama ini dipakai latihan klub sepakbola Indonesia Muda (IM), anggota Persebaya Surabaya. Lapangan dan lahan seluas 4.000 meter persegi itu statusnya milik PT KA. PD Pasar Surya beberapa waktu lalu sudah melakukan sosialisasi kepada 400 pedagang di sana.

Pasar baru nantinya dibangun tetap satu lantai, dengan jumlah stan kurang lebih sama dengan yang tergusur, sekitar 300-400 stan. Untuk pasar baru nantinya PD Pasar Surya menyiapkan konsep baru. Pasar akan dibangun dengan anggaran Rp 51 miliar, dilengkapi ruko dan pujasera. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu 8-12 bulan.

PD Pasar Surya dan PT KAI melakukan kerjasama, jadi PD Pasar tidak perlu membayar sewa lagi ke PT KA, juga tidak perlu mencari investor untuk pembangunan pasar. Nantinya, pengelola pasar akan berbagi keuntungan dengan PT KAI. Jadi bisa win-win solution.

Dengan kesiapan ini maka tak lama lagi jalan kembar Tambang Boyo akan terbuka. Tak ada lagi antrean panjang dan kemacetan di pagi dan sore hari. –sa 📌

 

 

Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan adalah metode penyampaiannya.

3 Comments to: Menunggu Realisasi Pelebaran Jalan Tambang Boyo

  1. Moch Cholil

    Oktober 6th, 2018

    Pembangunan manusia lebih utama dari pada pembangunan sarana fisik…
    Jangan asal bongkar

    Balas
  2. Moch Cholil

    Oktober 9th, 2018

    Ok…kita diberi rusunawa tapi nggak semua orang yg terdampak mendapatkan….dan di bantaran kali sisi barat tempatnya daerah Pacarkeling 6,disitu ada Sumur dan ponten warga kurang lebih yg menggunakan Sumur dan ponten ada 50 warga…
    Apabila sumur dan ponten warga di bongkar tanpa adanya relokasi pembuatan sumur dan ponten yg baru .terus warga kalau mandi dimana ,buang hajat dimana,jangan asal gusur menggusur itu manusia bukan Ayam.
    carikan solusi yg baik buat warga Pacarkeling 06.

    Balas
  3. Sonny

    Maret 12th, 2020

    Untuk harga tanah di kedungsroko GG 2 jalan tambangboyo kira2 samPai berapa ya? Mohon info bagi yg paham terimakasih

    Balas

Leave a Reply

  • (not be published)